WALMAS, ASPIRASI POST- Dampak banjir jebolnya Tanggul Sungai Lamasi yang melanda sejumlah wilayah Kecamatan Lamasi Timur Kabupaten Luwu, 22/05/2020 pekan lalu, mengakibatkan ratusan hektar lahan tanaman padi milik Petani terancam gagal panen.
Ratusan hektar lahan Petani yang terancam gagal panen atau puso, salah satunya di Desa To’lemo Kecamatan Lamasi Timur Kabupaten Luwu, seluas kurang lebih 150 hektar yang sudah siap dipetik. Ucapnya Kades To’lemo Udding Kepada awak media ini Senin, 25/05/2020.
Padi yang menguning siap dipetik terendam banjir tersebut, berapa di wilayah P 15 dan P 16 di Dusun Pararra, Dusun Belimbing dan Dusun Katapi, Desa To’Lemo, Kecamatan Lamasi Timur Kabupaten Luwu.
Semuanya sudah terendam banjir, dibeberapa tempat sawah sudah tak nampak lagi, rebah rata dengan lumpur dan genangan air, semenjak terjadinya banjir Sungai Lamasi. Jika sudah terendam banjir, otomatis padi tidak bisa lagi dipanen atau dimanfaatkan padahal, di perkirakan pada bulan Mei 2020 ini warga sudah mulai panen.
Kepala Desa To’Lemo berharap, Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu kiranya segera turun tangan melihat langsung kondisi padi Petani yang sudah siap dipetik, namun gagal untuk di panen akibat langganan banjir setiap tahunnya yang melanda Desanya.
Saat ini sekitar 150 hektar lahan padi Petani sudah menguning yang sebentar lagi bisa dipanen, namun gagal ludes akibat banjir. Hal ini tentunya, membuat Petani di Desa To’lemo mengalami kerugian yang cukup besar yang berdampak pada ekonominya ditengah-tengah masa Pandemic Covid-19. (Adyrman).