LUTRA- Empat Desa di Kecamatan Baebunta Selatan dan Kecamatan Malbar kembali direndam banjir. Banjir kiriman tersebut akibat luapan Sungai Rongkong yang dipicu hujan deras dipenghulu Sungai dan mengakibatkan ratusan rumah warga terendam banjir.
Untuk mengurangi potensi kerugian akibat banjir yang terus menerus berulang dan tidak teratasi, Warga Desa Lembang-Lembang dan sekitarnya bergotong royong membuat Tanggul sementar berupa patok kayu sebagai penahan banjir ditepi bantaran Sungai disekitar Desa Lembang-Lembang, Kecamatan Baebunta Selatan, Luwu Utara.
Pemasangan tanggul “patok” kayu tersebut diharapkan dapat sedikit mengatasi volume banjir dan potensi kerugian akibat luapan Sungai Rongkong yang hingga saat ini terus menenggelamkan Desa Lembang-Lembang, bersama tiga Desa tetangganya, yakni Desa Lawewe, Desa Limbong Wara, dan Desa Wara Kecamatan Malbar.
Dengan dibantu aparat TNI-POLRI, warga melakukan pemasangan patok kayu disekitaran bibir Sungai tepatnya di Dusun Balla Kajang, Desa Lembang-Lembang, sebagai pintu masuknya air kala meluap kepemukiman warga.
Arwis Ansar menuturkan, upaya pemasangan tanggul “patok” sementara tersebut diharapkan mampu memberikan solusi guna mengatasi luapan air Sungai Rongkong yang selama ini telah merendam Desa Lembang-Lembang, bersama sejumlah Desa tetangganya.
Arwis Ansar berharap, upaya warga dalam mengatasi banjir tersebut bisa segera mendapat respon positif dan langkah konkrit dari Pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara dan jajarannya.
Arwis Ansar menjelaskan, pemasangan tanggul penahan banjir sementara masih bentuk swadaya masyarakat dari empat Desa. Untuk itu, dirinya selaku inisiator pemasangan tanggul “patok” sementara itu berharap pemerintah segera turun tangan guna memberikan bantuan kepada warganya, terutama guna membantu pembuatan tanggul penahan banjir tersebut.
Lebih lanjut Kepala Desa yang akrab disapa Arwis ini sangat berharap kepedulian dan bantuan dari Pemerintah Daerah. “Setidaknya saat ini kami sangat membutuhkan bantuan alat berat, karung, tali, dan paranet, untuk memaksimalkan dan memudahkan menyelesaikan pekerjaan ini,” ungkap Arwis berharap.
Dirinya yakin, apabila tanggul penahan tersebut jadi, setidaknya dapat mengatasi sebagian besar permasalahan banjir yang sampai saat ini terus merendam Wilayah mereka.
“Akibat luapan Sungai yang belum kunjung teratasi sekian lama masyarakat di Desa Lembang-Lembang, Desa Lawewe, Desa Wara dan Limbong Wara disinyalir mengalami kerugian ratusan juta rupiah, tidak bisa memanfaatkan lahan pertanian mereka akibat terendam banjir,” tutupnya. (Zakaria).