LUTRA- Aliansi Peduli Rampi Indonesia Luwu Utara (APRI LUTRA) gelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPRD Lutra di Ruang rapat komisi lembaga legislatif setempat, Rabu 15 Juni 2022.
Dalam RDP tersebut, perwakilan APRI LUTRA menyampaikan sejumlah problem dan tawaran solusi mengenai pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik di Kecamatan Rampi, Kabupaten Lutra, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hesron Tomba selaku Jenderal Lapangan APRI LUTRA dalam RDP ini mengatakan, secara umum pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik pada bidang kesehatan dan pendidikan di Kecamatan Rampi, masih banyak yang perlu menjadi perhatian khusus Pemerintah.
“Secara umum di Forum ini, saya ingin menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur jalan dan pelayanan publik pada bidang kesehatan, serta pendidikan di Rampi, masih belum memadai,” kata Hesron.
Hal senada juga diungkapkan, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Rongkong Indonesia (HMRI), Malik Fajar pihaknya mengusulkan agar pembangunan infrastruktur jalan penghubung khususnya poros jalan Masamba – Rampi yang masih sangat memprihatikan bisa segera diatasi.
“Pemerintah harus segera membangun infrastruktur jalan poros Masamba – Rampi agar akses jalan penghubung Ibukota Kabupaten Lutra dengan Kecamatan Rampi, bisa segera direalisasikan,” harap Malik.
Ia menambahkan bahwa, jika saat ini Partai Nasdem secara swadaya mencoba membantu masyarakat Rampi dan Pemda Lutra untuk membuka akses jalan penghubung poros Masamba – Rampi, maka Pemda Lutra tidak boleh diam dan berpangku tangan.
“Seharusnya, Pemda Lutra segera mengalokasikan anggaran untuk menindaklanjuti atau meningkatkan kualitas jalan penghubung Masamba – Rampi,” imbuhnya.
Sementara itu, William Marthom yang mewakili Serikat Rakyat Miskin Demokratik (SRMD), mengkritisi sejumlah ketimpangan pada bidang kesehatan dan pendidikan di wilayah Kecamatan Rampi.
William menegaskan bahwa hingga saat ini, masih banyak hal yang perlu menjadi perhatian Pemda Lutra secara serius, baik pada bidang kesehatan maupun pada bidang pendidikan.
“Pada bidang kesehatan ada sejumlah problem yang mesti segera dicarikan solusi kongkrit. Misalnya mengenai masalah sarana dan prasarana (Sarpras) kesehatan di Kecamatan Rampi. Selain bangunan Puskesmas dan rumah dinas tenaga kesehatan yang mesti dibangun secara memadai, Puskesdes pada setiap desa juga perlu diprioritaskan. Termasuk tenaga kesehatan (Nakes) yang ditugaskan di wilayah Rampi,” sebutnya.
Lebih jauh aktivis SRMD tersebut, membeberkan bahwa di Kecamatan Rampi, selain kekurangan Sarpras yang memadai di bidang kesehatan hal yang sama juga terjadi pada bidang pendidikan.
“Jadi problem pada bidang kesehatan, secara umum sama dengan problem di bidang pendidikan. Pada bidang pendidikan kekurangan Sarpras juga hampir sama. Demikian pula dengan jumlah tenaga pendidik dan tenaga kesehatan (Nakes) di Rampi yang masih sangat kurang, perlu jadi perhatian khusus. Belum lagi masalah mengenai masih banyaknya tenaga pendidik dan Nakes di Rampi yang kurang bertanggungjawab menjalankan tupoksinya,” sebut William.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Rampi (PB IPMR), Ramon Dasinga Torau, meminta agar Dinas Kesehatan Kabupaten Lutra segera menyediakan Rumah Tinggal Kesehatan (RTK) khusus untuk masyarakat Rampi yang dirujuk ke rumah sakit yang ada di Masamba Ibukota Kabupaten Lutra.
“Terkait masalah kesehatan ada problem yang perlu segera direalisasikan. Masalah yang saya maksud adalah penyediaan RTK di Masamba. Supaya warga Rampi yang baru keluar dari rumah sakit bisa tinggal di RTK, selama masih diwajibkan kontrol rutin ke rumah sakit,” ucapnya.
Setelah mendengarkan usul, saran dan kritik dari perwakilan APRI LUTRA, Sekretaris Komisi I DPRD Lutra, Sudirman Salomba meminta pihak terkait dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan Lutra, Jasrum dan Kepala Dinas Kesehatan Lutra, Hj Marhani Katma untuk menanggapi pernyataannya yang disampaikan perwakilan APRI LUTRA. (*/Zakaria).