WAJO, ASPIRASI POST- Sejak tanggal 19 Mei 2019, Kabupaten Wajo dilanda banjir, yang merendam 8 Kecamatan yang ada di Kabupaten Wajo, yakni Kecamatan Tempe, Tanasitolo, Belawa, Sabbangparu, Majauleng, Sajoanging, Takkalalla, Bola dan tanggal 6 Juni 2020 di tambah 2 Kecamatan yakni Kecamatan Pitumpanua dan Kecamatan Keera, sehingga Bupati Wajo H. Amran Mahmud mengatakan saat ini mulai tanggal 7 Juni sampai tanggal 20 Juni 2020 Wajo di tetapkan sebagai tanggap darurat bencana banjir.
Yang sedikitnya 11.592 Kepala Keluarga, Empang, Sawah termasuk sejumlah Fasilitas Umum ikut terendam banjir di 11 Kecamatan yang ada di Kabupaten Wajo. Hal itu disampaikan H. Amran Mahmud selaku Bupati Wajo pada saat gelar Jumpa Pers di Anjungan Kantor Bupati Wajo, Senin 8 Juni 2020.
Dari dampak-dampak itu Bupati Wajo yang di dampingi Wakil Bupati Wajo, Sekda Kabupaten Wajo, dan Sejumlah Kadis yang terkait, mengatakan akan melakukan optimalisasi bantuan kepada masyarakat pada yang terdampak bencana banjir.
“Kita akan optimalisasi bantuan terkait hal ini, sampai pasca bencana nantinya,” kata Bupati Kabupaten Wajo H. Amran Mahmud.
Lanjut di sampaikan H. Amran Mahmud kondisi kita saat ini, bahwa “kita sudah di rundung Bencana non alam Covid-19, lalu kita Tertimpah pula dengan adanya Bencana alam. Oleh karena itu, Pemda meminta kepada seluruh elemen bersama sama bahu membahu untuk menangani bencana yang menimpah Wajo, ungkapnya.
Sementara Wakil Bupati Wajo H. Amran, SE, mengutarakan, Banjir yang melanda Wajo merupakan bencana tahunan, tentu nya Pemkab tidak akan tinggal diam dan akan melakukan langkah strategis dalam penanggulangan bencana banjir. Pemkab akan hadir di tengah masyarakat untuk mengendalikan dan menangani bencana banjir ini, ungkapnya. (Hz).