LUTRA- Beredar postingan di Grup whatsapp DPRD Luwu Utara, bahwa Erwin (50) yang merupakan anggota LSM LP-KPK yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lsm-Pers Luwu Utara, diduga melakukan pemerasan terhadap Kepala Sekolah (Kepsek) UPT SDN 201 Mattirowali, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara.
Isu tersebut beredar dengan foto Erwin yang diberi tanda lingkaran dengan caption, “Tabe ada yang mengenal ini katanya KPK (mungkin Lsm) beliau mendatangi beberapa Sekolah penerima DAK dengan alasan mau periksa”, disebarkan oleh salah satu oknum ASN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Luwu Utara di Grup Whatsapp DPRD Luwu Utara.
Lanjut oknum ASN tersebut meneruskan percakapan Whatsappnya bertulis, “kalau tidak dikasih uang di Sekolah na datangi dirumah”.
Menanggapi tudingan tersebut Erwin selaku Anggota LSM LP-KPK yang tergabung di Forum Lsm-Pers menyatakan bahwa tudingan itu tidak benar, saat dikonfirmasi, baik lewat Whatsapp, maupun dirumah pribadi beliau. Saya tidak pernah memeras Kepsek apalagi sampai mendatangi rumahnya untuk minta uang. Tujuan saya ke Sekolah untuk silaturahmi dan minta izin untuk melihat bangunan baru yang sementara berjalan. Bagaimana mungkin saya mendatangi rumah Kepsek SD Mattirowali itu, sedangkan saya sendiri tidak melihat rumah ibu Kepsek itu, ungkap Erwin, didampingi Ketua Forum Komunikasi LSM-PERS Luwu Utara, pada Jumpa Pers, Selasa (23/8/2022), di Balai Endah Masamba.
“Saat itu saya datang di Sekolah SD Mattirowali, saya tanya Kepsek, adakah bangunan baru dikerja, dia bilang ada, tak lama kemudian saya minta izin ke Kepsek untuk melihat bangunan itu. Setelah minta izin saya langsung ke lokasi bangunan, setelah saya lihat, saya kembali lagi ke ruangan Kepsek tadi, tapi Kepsek saat itu sudah tidak ada, kemudian saya duduk menunggu Kepsek, dan dia datang lagi, lalu duduk dan kembali kami cerita soal bangunan itu. Jadi tidak ada maksud lain,” jelas Erwin.
Ia (erwin) mengungkapkan saat berkunjung ke SD Mattirowalie, dirinya membawa nama LSM LP-KPK.
“Di buku tamu saya menulis LP-KPK, karena itu nama Lembaga saya, dan saya tidak pernah mengaku dari KPK,” tegasnya.
Ditempat yang berbeda Sahmia Amali, S.Pd, Kepsek UPT SDN 201 Mattirowalie, Kecamatan Malangke Barat, mengaku tidak pernah dimintai uang oleh Erwin, apalagi diperas.
“Saya tidak pernah merasa diperas oleh pak Erwin, pak Erwin datang di Sekolah itu untuk silaturahmi,” tutur Sahmia Amali Kepsek Mattirowali dikediamannya, Kecamatan Malangke Barat, Selasa (23/8/2022).
Saat dikonfirmasi terkait chat Whatsap di Grup WhatsApp DPRD yang ditengarai oleh Oknum ASN AT, adalah chat miliknya, Sahmia mengatakan bahwa ia hanya bercanda, dan tidak ada maksud apapun.
“Saya hanya bercanda, karena sebelumnya ada yang memberi pesan kepada saya, jika ada Lsm yang datang jangan dilayani. Saya juga tidak tahu kenapa chat itu disebarkan pak AT ke Grup lain,” jelasnya.
Soal kalimat kalau tidak dikasih uang di Sekolah na datangi di rumah, Sahmiah mengaku itu tidak benar. “Bagaimana mau datangi rumah saya pak, na pak Erwin tidak nalihat ini rumahku,” terang ibu Sahmia Kepsek SD Mattirowali.
Menanggapi hal tersebut Ketua Forum Komunikasi Lsm-Pers Luwu Utara, Almarwan angkat bicara, ia mengatakan apa yang disebarkan oleh Oknum ASN bernama Suharto tersebut tidak sesuai fakta.
“Apa yang beredar di grup Whatsapp DPRD Luwu Utara, itu tidak sesuai fakta, itu pengakuan Kespsek SDN Mattirowalie sendiri, saat kami berkunjung kerumah beliau untuk mengklarifikasi issu itu,” kata Almarwan saat ikut hadir mendampingi Erwin, dalam Jumpa Pers, di Balai Endah Masamba. Rabu (24/22).
“Saat kami datangi yang bersangkutan dikediamannya untuk melakukan klarifikasi, menurut pengakuan Kepsek Mattirowali, Sahmia Amali, S.Pd, ia mengirim foto secara pribadi kepada Suharto dengan maksud main-main dan untuk konsumsi. (Zakaria).