PINRANG- Unit produksi yang dikelola Kantin bersama Bank Mini Sekolah (BMS) yang berada di SMK Negeri 1 Pinrang, terancam gululung tikar akibat wabah Covid-19.
Kepala UPT SMK Negeri 1 Pinrang Drs. Lasidang, saat dikonfirmasi melalui via telefon pada Jum’at 5 Maret 2021 membenarkan adanya Unit Produksi yang dikelola Kantin bersama Bank Mini Sekolah (BMS) mengelolah uang nasabah sekitaran 2M termasuk bunganya.
“Ia, sebelum saya menjabat sebagai UPT SMKN 1 Pinrang, Unit Produksi yang dikelola Kantin bersama Bank Mini Sekolah (BMS) sudah ada dan sudah berjalan sekitar 20 tahun”.
Adapun Drs. H. Amrullah L sebagai manajer BMS, Sementara Drs. Abd. Rahman T, sebagai Ketua Unit Produksi dan Drs. Saini adalah Pengelola Kantin yang ada di Sekolah.
Lasidang menambahkan, adapun nasabah BMS adalah teman di sekolah (Guru), itupun kalau ada nasabah dari luar sekolah pasti ada orang didalam sekolah yang menjamin, dan dirinya juga baru mengetahui jika BMS itu bermasalah setelah membaca berita di salah satu Portal media Online.
Selain dari itu, Uang yang tertera sekitaran 2 M, itu termasuk bunganya. Sebenarnya lebih banyak bunga dari pada modal penabung, “BMS beroperasi sekitar kurang lebih 20 tahun dan masih banyak juga tunggakan dari nasabah (banyak nasabah yang belum membayar)”.
Lanjut Lasidang, sebenarnya tidak ada nasabah yang tega melapor, karena nasabah masih percaya uangnya bisa kembali kalau keadaan sudah normal dan kantin sudah beroperasi kembali serta sudah ada beberapa nasabah yang sudah dibayar oleh pengelolah unit produksi yang dikelola Kantin bersama Bank Mini Sekolah (BMS).
Pembayaran sebagian nasabah, melalui uang dari tagihan peminjam dan sebagian juga dari uang pribadi pengelola (Dana Sertifikasi dan Dana TPPnya kalau sudah cair).
Koperasi sekolah tidak ada hubungannya dengan Unit Produksi yang dikelola Kantin bersama Bank Mini Sekolah (BMS) termasuk uang sebanyak itu bersama dengan bunganya, ungkapnya. (8ar).