PINRANG- Maraknya issu tentang pengelolaan dana Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Samaenre, Kecamatan Mattiro Sompe yang dianggap carut marut, hingga membuat Dirut dan Bendahara mundur.
Dimana, BUMDES tersebut hanya dinikmati oleh segelintir orang yang dekat dengan Kepala Desa, bahkan dianggap tidak jelas apa saja yang dijalankan oleh Pengelola BUMDES tersebut.
Namun, hal tersebut dibantah keras oleh Arno kepada media ini, pada Senin 10 Juni 2024, sejak saya (Arno) saat menjabat sebagai Sekretaris Bumdes Desa Samaenre, hingga Tahun 2021 dinilai baik karena telah mewakili Kabupaten Pinrang di Tingkat Provinsi sebagai Bumdes terbaik yang ada di Kabupaten Pinrang.
“Setelah Tahun 2021, saya di Reshufel karena pada saat itu ada kegiatan lain yang membuat dirinya tidak bisa lagi sebagai Pengurus Bumdes,” terangnya.
Menurutnya, apa yang disampaikan di Media termasuk usaha LPG dan Pestisida dikelola Bumdes, ketika menjabat sebagai Sekretaris, itu tidak benar. Karena menurutnya, ketika itu, BUMDES tidak pernah mengelola LPG dan Pestisida.
Soal adanya pengunduran diri Syahrul Ashadi dari BUMDES, lanjutnya, dirinya merasa heran dan itu tidak benar. Yang sebenarnya, kata Arno, Syahrul Ashadi tidak mengundurkan diri, tapi di Reshufel.
“Syahrul Ashadi tidak mengundurkan diri tapi di Reshufel,” terangnya.
Dikatakan Arno, setelah dirinya di SK kan Desember Tahun 2017 penyaluran anggaran untuk BUMDES Maret sebesar 70 juta rupiah lebih dan saat itu ada 3 kali penyaluran hingga mencapai 90 juta rupiah lebih, ketika itu dipercayakan menginput laporan atas petunjuk Direktur.
“Saya bekerja atas perintah Direktur dan anggota terutama dalam pembuatan laporan akhir tahun,” tegasnya.
Selama menjabat sebagai Sekretaris BUMDES Samaenre, BUMDES ini, dalam binaan Dinas PMD dan dinilai sebagai BUMDES terbaik Kabupaten Pinrang dibawah kepemimpinan Kades Sudirman. (84R).