BONE- Saat menjelang Bulan SucI Ramadhan 1442 H, yang jatuh pada tanggal 13 April 2021 terjadi kenaikan harga bahan bakar LPG 3 Kilogram sesuai surat edaran yang di keluarkan Dinas Perindustrian Kabupaten Bone, pada tanggal 31 Maret 2021 bagi pangkalan dan agen, dengan nomor surat 530 / 236 / III / 2021 / Perindustrian.
Yang berbunyi, “bahwa mengacu kepada Permen ESDM RI no 13 tahun 2018 tentang kegiatan penyaluran bahan bakar minyak, bahan bakar gas LPG maka bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pendistribusian LPG tertentu di laksnakan oleh badan usaha pemegang izin usaha migas (agen dan pangkalan) yang melakukan kegiatan penyaluran LPG umum untuk rumah tangga dan nelayan kecil
2. Agen dan pangkalan wajib menjual (18.500 rupiah sesuai Pergub no 11 tahun 2021)
3. Setiap agen dan pangkalan wajib memiliki persyaratan baik fasilitas bangunan maupun keamanan lainnya seperti bangunan harus permanen, lantai dilapisi, ventilasi cukup serta tanda larangan papan nama pangkalan sesuai standar menjual LPG harga eceran tertinggi, ungkap Nur Afnih Hafid, SH, MH, Kasi Industri Sumber Daya Alam Dinas Perindustrian Bone yang di Kepalai DR. Ir. H. Khaliq MT. Selasa 13 April 2021 saat di konfirmasi diruang kerjanya oleh awak media.
lanjut Nur Afnih Hafid, SH, MH, untuk quota Tabung LPG 3 Kg ada penambahan wilayah bone tahun 2021 sebanyak 18.515 unit Tabung LPG 3 Kg yang merupakan subsidi Pemerintah untuk masyarakat kurang mampu.
Dan adapun jumlah agen yang mengantongi izin sebagai Pendistribusi di Kabupaten Bone jumlahnya ada 8 yakni PT. Balla Enregi Nusantara, PT. Sinar Timor gas, PT. Mitra Utama Anugrah, PT. Dwi Daya Bolana, PT. Isa Karya, PT. Karunia Alam Bone, PT. Sumber Sarana Bahagia Bone, ungkapnya.
Andi Ida salah seorang warga Bone keluhkan juga harga tabung Gas LPG 3 Kg naik, bayangkan saja sebelum ramadhan saya beli di warung 17.000 ribu rupiah kini masuk bulan Puasa melonjak naik, bahkan kemarin saya sempat kehabisan gas, saya beli harganya 25000 ribu rupiah, tandasnya kepada wartawan.
Kalau bisa Pemerintah turunkanlah sedikit harganya, kami ini masyarakat kurang mampu yang setiap saat butuh bahan bakar gas LPG, harapnya.
Ketika wartawan mempertanyakan mengapa tabung gas bersubsidi kadang langka di Pasaran apalagi menjelang perayaan Hari Raya, bahkan di hari-hari biasapun biasanya susah di dapat dengan harga yang berfariasi, Nur Afnih, menjawabnya “sebenarnya tabung gas LPG 3 Kg itu tidak langka pengisian gas berjalan terus sebagaimana mestinya cuma saja di duga ada oknum yang sengaja mempermainkan hal ini, sehingga masyarakat berteriak, bayangkan saja kalau ada pemakai gas elpiji 3 Kg yang bukan peruntukannya baru mereka gunakan seperti Rumah Makan, Restoran, dan Hotel itu tidak boleh,
Nah disinilah kadang ditemukan seperti itu, ketika turun tim pengawasan yakni Dinas Perdagangan dan Kepolisian yang juga melibatkan Dinas Perindustrian beroperasi dilapangan pernah menemukan hal seperti itu, tidak mungkin kami setiap hari melakukan pengawasan bagi agen-agen yang nakal, tentunya kesadaran dari penggunalah, bahwa tabung gas LPG 3 Kg itu untuk masyarakat kurang mampu bukan untuk mereka, sehingga jatah masyarakat kurang mampu tidak kebagian, lain lagi soal perbedaan harga tergantung jarak tempuhnya, sehingga harga eceran tabung gas 3 Kg tidak seragam itu di maklumi karena biaya transportasi di perhitungkan pula oleh penyalur,” imbuhnya.
“Menyoal pengawasan ibu Iba yang membidangi hal itu di Dinas Perdagangan biasa melalukan operasi di lapangan, saya bersama Kepolisian Polres Bone turun Rumah Makan besar, Hotel dan Restoran, pernah kami temukan salah satu rumah makan menggunakan gas LPG 3 Kg, sebanyak 8 tabung, pas kami dapat, pemilik rumah makan lansung mengganti tabungn 3 Kg ke tabung 12 Kg, sehingga kita tegur dan tindaki supaya jangan melakukan hal seperti itu lagi, paparnya yang jelas tim tetap solid melalukan pengawasan,” tutur ibu Ida. (Ani Hasan).