PINRANG- Petani adalah garda terdepan pemasok sandang, pangan dan papan. Akhir-akhir ini petani mulai menjerit dengan harga gabah yang mulai anjlok di tambah dengan kebutuhan petani mulai meningkat “pupuk, peptisida, herbisida dan alat pertanian semuanya naik”.
Hal ini di tanggapi oleh DPRD dan Pemda Kabupaten Pinrang dengan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mengundang pihak pihak terkait, dengan agenda, membahas mengenai proses penjualan / penyerapan beras oleh Bulog yang terkendala dengan tidak adanya space atau gudang penuh dan berdampak pada harga gabah yang anjlok, pada Jum’at 7 Mei 2021, bertempat di ruang rapat pimpinan Lt.II.
Rapat Dengar Pendapat di hadiri Bupati Pinrang, A. Irwan Hamid, S.Sos, dan di pimpin langsung Ketua DPRD Pinrang H. Muhtadin serta dihadiri Anggota Komisi II DPRD Pinrang, yang juga Ketua Perpadi Provinsi Sulawesi Selatan dan Bendahara Perpadi Pusat, Andi Pallawagau Kerrang, SE,
Serta turut dihadiri, Kadis Pertanian, Andi. Tjalo Kerrang, SE, Kadis Ketahanan Pangan, Drs. Abdu, M.Si, Asisten Ekonomi Setda Pinrang, Drs. Abd. Rahman, M.Si, Kasubdipre Bulog Pare-Pare, Arsul Tallamma, Pincapem Bulog Pinrang, Zainal Mulya Rahman, Anggota Perpadi Pinrang, Ir. Wahyu Kamaruddin dan Rusman Jawada.
Dari tanggapan Kadis Pertanian, A. Tjalo Kerrang, kondisi panen padi di Kabupaten Pinrang hingga saat ini sudah mencapai sekitar 80 persen, sedangkan harga gabah pada bulan Mei ini mengalami penurunan dari sikitar 4500 rupiah per kg pada bulan April menjadi 4200 rupiah pada bulan Mei ini.
“Anjloknya harga gabah di sebabkan karena rendahnya penyerapan beras oleh Bulog dan menumpuknya gabah di gudang-gudang pengusaha penggilingan padi”.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pinrang Andi Pallawagau sekaligus Ketua Perpadi Provinsi Sulsel, mengharapkan supaya Bulog memprioritaskan dulu beras dari Pinrang untuk diserap dengan memanfaatkan sisa gudang yang ada, “kalau memang ada gudang yang bisa dibenahi dan Bulog kekurangan anggaran, saya kira Perpadi bisa bantu benahi, yang terpenting bagaimana beras dari Pinrang ini bisa terserap secepatnya untuk kembali menormalkan harga gabah,” ungkap Legislator PKB tersebut di ruang rapat.
Menurut Kasubdipre Bulog Pare-pare, Asrul Tallamma menambahkan, tugas Bulog adalah menjaga stok ketahanan pangan nasional hingga 1 juta ton dan sekarang stok sudah mencapai 1,3 juta ton beras, itulah sebabnya sehingga daya serap Bulog akhir-akhir ini sangat rendah karena terkendala pada penyaluran, “Peyaluran Bulog hanya ada pada stabilitas harga”. Sehingga untuk menyerap beras dari petani Pinrang saat ini perlu di lakukan penambahan gudang.
Saya kira hasil rapat pada hari ini, yang dihadiri langsung Bupati Pinrang dan Ketua DPRD bisa menjadi rekomendasi bagi kami untuk kami teruskan ke atasan kami,” ungkap Asrul.
Di sisi lain, Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid berharap supaya masalah ini segera di carikan jalan keluar, karena imbasnya akan di rasakan oleh para petani.
Maka dari itu kata Irwan Hamid, Perpadi perlu melakukan komunikasi yang intens mengenai masalah ini agar kiranya bisa diselesaikan sebelum lebaran, “karena di bulan puasa menjelang lebaran masyarakat sangat membutuhkan dana,” harapnya.
Ketua DPRD Pinrang H. Muhtadin menyampaikan, bahwa hasil rapat pada hari ini akan menjadi rekomendasi untuk Bulog Kadipre Pare-pare yang akan diteruskan ke atasannya, bagaimana supaya permasalahan ini bisa segera di carikan jalan keluar. (8ar).