LUWU- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu menggelar Rapat Paripurna dalam rangka Peringatan Hari Jadi Ke-17 Belopa Sebagai Ibukota Kabupaten Luwu di ruang Sidang Paripurna Kantor DPRD Luwu, Kelurahan Senga Kecamatan Belopa, Senin (13/2/2023)
Ketua DPRD Luwu, Rusli Sunali yang memimpin jalannya rapat paripurna mengatakan pelaksanaan Hari Jadi Belopa Sebagai Ibukota Kabupaten Luwu berdasarkan pada Peraturan Daerah No.17 Tahun 2021 tanggal 29 Desember 2021.
“Belopa sebagai Ibu Kota Kabupaten Luwu yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1880 tahun 2005 tentang pemindahan Ibukota Kabupaten Luwu Dari Wilayah Kota Palopo Ke Belopa Kabupaten Luwu. Tahun ini telah memasuki usia yang ke 17 tahun dengan rentang sejarah yang cukup Panjang dan tokoh-tokoh yang telah berpesan, silih berganti, telah bekerja keras dan bertekad membangun daerah ini kearah yang lebih baik demi mencapai kesejahteraan masyarakat Kabupaten Luwu,” ungkap Rusli Sunali.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu, H Sulaiman, membacakan sambutan Bupati Luwu, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Luwu atas penyelenggaraan sidang paripurna istimewa hari ini.
“Sidang dewan seperti ini diselenggarakan untuk memberikan makna dan arti penting bagi kelahiran sebuah daerah oleh masyarakat dan rakyatnya. Oleh karena itu tidaklah berlebihan kiranya kami sampaikan bahwa momentum peringatan Hari jadi ini telah menjadi starting point bagi legislatif dalam membuat sejarah dan warna baru penyelenggaraan HUT yang tidak hanya semarak dengan even seremonial tetapi tercatat dalam Lembaran Daerah sebagai sebuah agenda rutin Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Luwu sekaligus sebagai produk legislatif yang sangat monumental,” kata H. Sulaiman.
Demikian halnya bagi eksekutif, Peringatan Hari Jadi Belopa ke 17 ini akan menjadi sangat istimewa ketika para jajaran eksekutif beserta masyarakat dan seluruh stakeholder yang ada mampu melakukan refleksi dan kontemplasi betapa setiap waktu berganti penuh dengan perjuangan, padat dengan semangat pengabdian demi mewujudkan cita-cita bersama menjadikan kehidupan dan masa depan masyarakat Luwu yang lebih baik.
“Memperingati Hari Ulang Tahun secara filosofis bermakna retrosfektif yaitu dengan sebuah peringatan Hari Ulang Tahun kita berupaya untuk menengok masa lalu sebagai sebuah mata rantai sejarah dan sebuah masa lalu adalah fondasi yang sangat bernilai sebagai referensi, menapaki masa kini dan masa depan. Introsfektif artinya peringatan Hari Ulang Tahun kita jadikan sebagai sarana mawas diri atau introsfeksi diri, dengan demikian setiap etape perjalanan kehidupan ini selalu bermakna karena mampu memberikan jawaban atas persoalan kekinian serta responsif dengan tantangan ke depan,” lanjutnya.
Prosfektif melalui perayaan Hari Ulang Tahun, kita berupaya mendesain atau merancang sebuah formula masa depan berlandaskan realita dan dinamika kekinian tanpa melupakan nilai nilai dan peristiwa bersejarah di masa lalu.
“Sebagai masyarakat kota belopa secara khusus dan masyarakat Luwu pada umumnya, kita wajib bersyukur dengan menjadikan hari kelahiran kota belopa, sebagai sebuah inspirasi dan motivasi untuk mengisi kembali setiap detik perjuangan kehidupan daerah ini dengan karya dan prestasi, lalu kita bingkai catatan perjalanan hari ini dan ke depan dengan kerja kerja produktif demi meraih cita cita dan harapan akan masa depan yang lebih baik,” tutur H. Sulaiman.
Begitu juga sebagai generasi penerus mari agar menjadikan sejarah sebagai sebuah untaian peristiwa penuh makna dan hikmah, lalu dari sejarah kehidupan pemerintahan dan pembangunan Luwu selama ini bisa memetik pembelajaran bahwa setiap generasi kepemimpinan memiliki warna dan dinamika tersendiri sesuai era dan zamannya.
“Kepada pendahulu dan para pendiri (founding father) Kabupaten Luwu, dengan hormat kita menyampaikan terima kasih atas jasa dan pengabdian terbaik kepada daerah Kabupaten Luwu yang sama sama kita cintai dan banggakan,” ucapnya.
Secara konsisten Pembangunan Daerah selalu mengacu pada prinsip-prinsip yang menekankan keseimbangan antara pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan dimana pendekatannya merujuk pada empat pilar pembangunan nasional yaitu pro growth, pro poor, pro job dan pro environment.
Selain dihadiri oleh para anggota DPRD, Rapat Paripurna dihadiri pula oleh unsur Forkopimda, para Staf Ahli dan Asisten serta para Kepala OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu. (*/Resky).