SOPPENG- Menyongsong hari raya ini, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Soppeng menggelar rapat di ruang rapat pimpinan Kantor Bupati Soppeng, Selasa, 28 Juli 2020.
Hadir pada rapat itu, Bupati Soppeng H. A. Kaswadi Razak, SE, Ketua DPRD Soppeng H. Saharuddin M. Adam, S.Sos, MM, Dandim1423 Soppeng Letkol Inf Richard M Butarbutar, S.Ap, M.Tr.(Han), Kapolres Soppeng AKBP Puji Saputro Bowo Leksono, S.Ik, SH, Kajari Soppeng Mohammad Nasir, SH, MH, Ketua PN Soppeng diwakili Wakil Ketuanya, Ketua Pengadilan Agama Soppeng Drs. Zainal Farid, SH, M.Hes.
Hadir juga Sekda Kab. Soppeng Drs. H. A. Tenri Sessu, M,Si, Kepala Kantor Kementerian Agama Soppeng, Kadis Kesehatan Kab. Soppeng, Sallang, S.KM, M.Kes., Kepala Badan Kesbangpol Kab. Soppeng Drs. Arafah, Sm.Hk, M.Si. dan Kabag Adm Kesra Setda Soppeng, Andi Muhammad Rasyidi, S. Sos. M. Si.
Sekkab Soppeng dalam pengantarnya pada rapat ini mengatakan, pelaksanaan Shalat Idul Adha Insya Allah akan dilaksanakan pada Jum’at, 31 Juli 2020.
Tentu ini, lanjutnya, sudah menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, bisakah dilaksanakan shalat idul adha atau tidak .
Dikatakan, pelaksanaan pembatasan perbatasan yang hingga kini masih berjalan terutama bagaimana mengendalikan atau memutus mata rantai Covid ini.
Sambutan Bupati Soppeng dalam sambutannya mengharapkan penertiban TNI – Polri dalam mengawal penyemprotan disenfiktan di mesjid atau di lapangan yang akan digunakan nantinya dalam pelaksanaan shalat Idul Adha.
Dikatakan, perlunya mensosialisasikan kepada masyarakat, penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan menunaikan ibadah Shalat Idul Adha di Masjid.
“Kita juga harus mensosialisasikan kepada para pengurus mesjid, bagi masyarakat yang mau masuk masjid yang suhu badannya 37,5 dilakukan pengukuran suhu 2 kali dalam waktu 5 menit, tidak diperkenankan masuk ke dalam mesjid, ini berdasarkan Keputusan Menteri Agama,” kata Bupati A. Kaswadi mengingatkan.
Diharapkan, pengurus masjid agar selalu menyiapkan protokol kesehatan, seperti, alat test suhu, tempat cuci tangan dan lainnya yang dianggap penting.
Bupati juga berharap agar para penceramah nantinya yang diundang agar bisa membantu menyampaikan tentang pentingnya protokol kesehatan.
“Perkembangan Covid-19 ini, tentu kita pahami bersama, ada beberapa hal selalu menjadi perhatian bagi kita, masyarakat selalu membanding-bandingkan belum maksimal memahami, sikap pemerintah sebenarnya, semata-mata untuk masyarakat itu sendiri, melindungi mereka dengan cara yang kita anggap penting dilakukan tracking,” kata Bupati.
“Jadi beda yang bekerja maksimal dengan tidak, kenapa Soppeng banyak, karena kita kerja, menurut ahlinya yang kita lakukan itu sudah betul,” ungkapnya.
Dandim 1423/Soppeng dalam sambutannya menyampaikan, Idhul Adha tetap akan dilaksanakan, tetapi ada ketentuan yang harus diperhatikan, diantaranya, dimana tempat pelaksanaannya, harus tetap ada protap protokol kesehatan.
Pada saat pelaksanaan shalat Idul Adha, lanjut Dandim, baik di mesjid maupun di lapangan, tetap pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan tidak boleh ada salaman saat selesai shalat.
“Kami dari pihak TNI Polri akan melaksanakan sosialisasi, untuk metode seperti siapa pun yang masuk wilayah shalat, wajib cuci tangan, jaga jarak dan pakai masker.
Ditegaskan, masalah perbatasan masih tetap di perketat, untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19, apalagi sebentar lagi diadakan Pilkada.
Kapolres Soppeng dalam sambutannya menyarankan, agar shalat Idhul Adha dilaksanakan di lapangan, karena mayoritas mesjid menggunakan AC.
“Kami dari TNI Polri dan Dinas Kesehatan akan tetap bertugas di pintu masuk/keluar dan harus 1 titik agar tidak bersentuhan,” kata Kapolres.
Apabila nantinya, tandas Kapolres, memungkinkan pakai mesjid atau gedung, harus memaksimalkan kapitalisasi masjid/gedung harus 50 persen dan AC dimatikan.
Kapolres juga menyarankan agar penceramah tidak terlalu lama, cukup intinya saja, karena lamanya orang suatu ruangan dapat memancing terjadinya penyebaran virus Covid-19. (Amiruddin Baringeng).