WAJO- Keberuntungan orang berbeda-beda dan setiap orang punya kemampuan masing-masing, jadi jangan pernah menyerah karena Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu kesiapan hal inilah yang terjadi pada diri seorang Muhammad Mifta Farid, SH.
Untuk kedua kalinya Mifta mencoba mengikuti tes menjadi Pegawai Kejaksaan RI, Putra bungsu penjual Bolu Cukke ini impiannya bisa terwujud.
Lelaki yang akrab dipanggil Ari itu memang punya semangat dan mental luar biasa. Bayangkan lelaki Ari sewaktu terdaftar aktif mahasiswa ia juga sebagai pejuang Ojek Online (Ojol) yang membantu biaya kuliahnya waktu itu.
Anak mantan Kepala Desa ini memberanikan diri mencoba dan hasilnya langsung terjawab. Ari mendaftar pada Tahun 2021 silam dan diterima menjadi Jaksa sebagai Abdi Negara Tahun 2022 ini.
“Saat ada pendaftaran di Kejaksaan RI 2021 lalu, saya kembali mencoba memberanikan diri mendaftarkan diri kedua kalinya demi mewujudkan kehidupan baru dalam keluarga saya. Jika seandainya gagal, akan dijadikan intropeksi pada diri saya. Hasil dari keja keras dan keinginan besar telah membawa keberuntungan dan Alhamdulillah Allah Swt menakdirkan saya jadi CPNS Kejaksaan RI”, terang Putra Siwa Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo.
Melalui telpon selulernya, Mifta dan kedua orang tua sempat mengaku pesimis bisa diterima menjadi Pegawai Kejaksaan RI, apalagi hanya seorang anak mantan Kepala Desa di Wilayah salah satu Kecamatan di Kabupaten Wajo, 16/4.
Lanjut kata Mifta, terlebih lagi keluarganya mendapatkan informasi simpang siur yang manyatakan menjadi Pegawai Negeri harus punya koneksi dan dana agar bisa diterima menjadi Pegawai Kejaksaan RI, imbuhnya.
Mifta sebelum melakukan pendaftaran di Kejasaan RI, ia meminta restu kepada kedua orang tuanya dan kini sudah menjadi CPNS Jaksa di Kejati Sulawesi Selatan.
“Saya bermodalkan tekad dan niat, saya bilang sama orang tua saya. Biar saya coba lagi di Tahun 2021 ini, meskipun tanpa mengikuti les atau bimbingan belajar dan semacamnya. Akan tetapi saya belajar otodidak dengan hanya mengandalkan youtebe diiringi Doa kedua orang tua serta para keluarga”.
Dan Alhamdulillah saya bisa buktikan bahwa asumsi orang orang diluar sana terkait penerimaan CPNS di Kejaksaan RI, bahwa kita tidak bisa lulus menjadi CPNS Kejaksaan RI tanpa di Topan adanya finansial dan koneksi ternyata hal itu tidak benar, kenang Ari mantan Mahasiswa Ojol.
Diketahui, usai menyelesaikan Strata Satu di UMI Makassar Tahun 2019 lalu jurusan Fakultas Hukum, setiap harinya membantu orang tuanya melariskan usaha Bolo Cukke sebagai Kurir.
Sang ayah, Drs. Usman Saing saat dikomfirmasi media ini 16/4/2022, mengungkapkan kalau Putra bungsunya sudah lama bercita-cita menjadi Pegawai Kejaksaan. Bahkan sejak usianya masih 11 Tahun.
Saya merasa tidak mampu mendukung keinginan anak untuk menjadi Pegawai Kejaksaan RI, karena hanya seorang Sekrestaris Lurah (Seklur) dan usaha penjual Bolu Cukke dan saya hanya bisa berdoa,” katanya. (Rls/Hz).
