LUWU- Musibah alam “banjir dan tanah longsor” melanda Kabupaten Luwu, pada Minggu 3 Oktober 2021 sekira pukul 17.26 Wita, sehingga Empat Kecamatan di Kabupaten Luwu terisolir.
“Dari Kelima Kecamatan yang dilanda musibah banjir dan tanah longsor, Kecamatan Walenrang dan Lamasi yang paling parah”.
Dari hasil pantauan dilokasi, curah hujan begitu tinggi di Wilayah Kabupaten Luwu, khususnya Wilayah Kecamatan Walenrang dan Kecamatan Lamasi, sehingga mengakibatkan banjir dan tanah longsor.
Air Sungai Lamasi meluap, sehingga menggenangi Lima Desa, diantaranya, Desa Sangtandung, Desa Pelalan, Desa Batustanduk, Desa Kandekan, Desa Seriti dan kelima Desa tersebut, berada dibantaran Aliran Sungai Lamasi
Untuk Kecamatan Walenrang Barat, longsor melanda Desa Ilanbatu, sehingga mengakibatkan 4 orang hilang, 1 Unit rumah dan 1 Unit Mushollah tertimpa material Longsor, bahkan Jalan Alternatif Batustanduk – Tator juga tertimbun Material longsor, sehingga tidak bisa dilalui.
Dari data yang diperoleh dilokasi kejadian, 4 orang tertimbun longsor “belum ditemukan” tepatnya di Desa Ilanbatu Kecamatan Walenrang Barat, 15 orang dilarikan ke Puskesmas Lamasi warga Desa Pelalan Kecamatan Lamasi Timur.
Untuk Desa Sangtandung Kecamatan Walenrang Utara, Dua rumah hanyut, Satu rumah di Desa Pelalan Kecamatan Lamasi Timur, juga hanyut terbawa air.
Dari jumlah keseluruhan, tercatat 237 rumah warga yang terendam air, puluhan hektar sawah serta sapi ternak, kambing ribuan ayam pedaging juga terseret air.
Sedangkan catatan orang hilang, Amman (16), TOpan (11), Iman (7), Purqan (4) semuanya warga Desa Ilanbatu Kecamatan Walenrang Barat.
Adapun identitas warga yang dirawat di Puskesmas Lamasi, Samsir (25), Meldi (20), Rustan (20), Jeki (20), Baso Saddang (44), Aris (20), Muh. Sari (9), Feni (20), Gres Natuh (18), Febriana (21), Hijra (17), Bertin (20), Fiska (20), Gres (25), Mince (35).
Dari kejadian tersebut, data sementara yang berhasil diperoleh awak media ini “sebanyak 15 KK yang masih mengungsi”. (Akbar).