WALMAS, ASPIRASI POST- Bantuan Dana Desa (DD) yang dikucurkan Pemerintah melalui Anggaran Pembangunan Belanja Negara (APBN) dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Kepala Desa (Kades) To’lemo Kecamatan Lamasi Timur Kabupaten Luwu. Semua itu dilakukan semata-mata dalam menunjang percepatan pembangunan Desa. Ungkap Uddin SE, saat ditemui media ini.
Tahun 2019 Anggaran keseluruhan Desa To’lemo sebesar Rp 1.195.854.500 bersumber dari Dana Desa Pusat (DD) Rp 828.311.000, Alokasi Dana Desa Pemda Luwu (ADD) Rp 355.390.00, BHP/BHPRD Pemda Luwu RP 12.153.00, lain-lain/bagi hasil dari UPK Rp 3.327.349. Untuk Alokasi penggunaannya diperuntukkan di beberapa item sesuai bidangnya antara lain Bidang Pemerintahan sebesar Rp 351.078.630, Bidang Pembinaan kemasyarakatan sebesar Rp 16.464.870, Bidang Pembangunan Fisik sebesar Rp 771.638.349 meliputi (Drainase, Plat Deukker, Plat Pelintas, Pengkrikilan Jalan Desa, Lenong Irigasi Pertanian Saluran Cacing, Bantuan Sosial, Pendidikan, Kesehatan, dll), Bidang Pemberdayaan sebesar Rp 10.000.000, Penyertaan Modal Desa ke Bumdes sebesar Rp 50.000.000. Paparnya.
Penyerapan Dana Desa sudah terealisasi tahap 1 dan 2, untuk pelaksanaan Fisik sudah mencapai 70% yakni pembangunan saluran irigasi Tersier di Bidang Pertanian dengan harapan Desember 2019 dapat terselesaikan dan masuk pengusulan tahap 3. Dalam program penyusunan dokumen RKPDes untuk program 2020 sesuai visi misi yang di tuangkan kedalam RPJMDes 2018-2023, pada perubahan struktur RAPBDes 2020 ada 2 perencanaan yang menjadi program prioritas yaitu Pembangunan SDM melalui program Rumah Desa Sehat (RDS), Pendidikan dan Kesehatan, Pemberdayaan Ekonomi masyarakat melalui restrukturisasi dan optimalisasi peran Bumdes, serta akses masyarakat terhadap Jamban/bebas ODF. Pungkasnya.
Pemanfaatan pembangunan sektor fisik tersebut, realisasi pembangunan dibidang fisik tidak serta merta begitu saja. Melainkan, usulan dari masyarakat yang dimusyawarahkan baik tingkat Musdus hingga Musdes. Artinya sektor fisik ini skala prioritas kebutuhan masyarakat sebagai sarana dan prasarana yang menunjang aktifitas warga sehari-hari, begitupun dengan pengerjaannya dilakukan menggunakan jasa masing-masing warga Dusun setempat dengan upah sesuai yang disepakati. Tandasnya.
Disamping pembangunannya dinikmati masyarakat tentu dalam pengelolaannya dilakukan secara Swakelola, Terlepas dari itu dirinya berharap, dengan adanya pembangunan infrastruktur maka nantinya dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat sesuai dengan pemanfaatannya. Seiring kepemimpinannya berjalan di To’lemo maka proses pembangunan di Desa dijalankan sesuai amanah yang telah diberikan dengan tugas pokok dan fungsi yang ada, dikelola secara transparan sesuai skala prioritas yang ada dan tepat sasaran untuk kepentingan bersama guna mewujudkan Desa To’lemo religius, kreatif, ekonomi, mandiri, bersama, aman, nyaman dan gotong royong. Tutupnya. (Adyrman).