PALU- Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Tengah Jacob Hendrik Pattipeilohy, SH, MH, didampingi Asintel Kajati Rachmat Supriady, SH, MH, beserta Staf menerima kunjungan kerja dan sekaligus silaturahmi Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Palu Kolonel Marinir Marthin Luther Ginting, M. Tr. Hanla, beserta Letkol Laut (PM) Priyo Yudono, SH, MM, (Palaksa), Mayor Laut (P) Muranto (Pasops), Mayor Laut (PM) Moh. Sulton (Dandenpomal) diruang kerja Kajati, Palu, Selasa (13/04/2021).
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Tengah Jacob Hendrik Pattipeilohy, SH, M.H, menyambut baik kunjungan kerja Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Palu beserta rombongan di Kejaksaan Tinggi (Kejati).
Kajati Palu melalui Asintel Kajati menyampaikan, bahwa kehadiran Komandan Lanal Palu ke Kejati Sulteng beserta rombongan dalam rangka kunjungan kerja dan silaturahmi sekaligus perkenalan sebagai pejabat yang baru.
Turut hadir dalam pertemuan mendampingi Kajati, Inti Astuti, SH, MH, (Kasipenkum), Albertinus. T. Napitupulu, SH, MH, (KTU), Bambang Supriyanto, SH, MH, (Koordinator), Mohamad Jefri, SH, M.Hum. (Asisten Tindak Pidana Khusus) dan Rachmat Supriady, SH, MH (Asintel Kajati Sulteng), dalam diskusi pada pertemuan tersebut, bahwa kedua pihak menjajaki akan di selenggarakannya program Instansi Maritim Menyapa Nelayan, “Sempat dibicarakan program bersama Penyuluhan / Penerangan Hukum Instansi Maritime Menyapa Nelayan,” ujar Komandan Lanal Palu usai pertemuan.
Dalam program Instansi Maritim Menyapa Nelayan pihak Danlanal Palu akan memfasilitasi penggunaan KAL (Kapal Angkatan Laut) sebagai modal transportasinya, Menurutnya dalam kegiatan Instansi Maritime Menyapa Nelayan, para penegak hukum nantinya akan memberikan sosialisasi pada para nelayan.
Selain itu kegiatan Instansi Maritim Menyapa Nelayan ini untuk menyosialisasikan peraturan-peraturan atau undang undang pelayaran, perikanan bahkan penyalahgunaan narkoba yang sedang marak belakangan ini.
Program Instansi Maritim Menyapa Nelayan Instansi Maritim dapat memberikan sosialisasi kepada nelayan yang mungkin keseharian mereka berada disungai dan dilaut sehingga terkesan kurang mengetahui terkait hukum perikanan bagi para nelayan. (Wardi).
