PINRANG- Anomali cuaca semakin meningkat, sehingga mengakibatkan meluapnya aliran air sungai Saddang yang menyebabkan abrasi di Dua Kecamatan (Cempa dan Patampanua).
Hal ini dibenarkan oleh Kalaksa BPBD Kab. Pinrang Dr. Rommy Manule saat di konfirmasi, Selasa 30 April 2024.
Dimana, saat Dr. Rommy Manule bersama tim TRC-PB, TNI-POLRI, dan Pemerintah setempat memantau abrasi di Dua Kecamatan, yakni Dusun Bakoko, Desa Sikkuale, Kec. Cempa dan Lingk. Masolo 1, Kelurahan Teppo, Kec. Patampanua.
“Iya, kami melakukan pemantauan pada hari Minggu 28 April 2024 bersama tim TRC-PB, TNI-POLRI, dan Pemerintah setempat,” ungkap Kalaksa BPBD Kab. Pinrang Dr. Rommy Manule.
Rommy menambahkan, penyebab terjadinya abrasi di bantaran sungai Saddang akibat “anomali cuaca” hujan intensitas sedang hingga hujan deras di daerah hulu, (sejak hari Sabtu 27 April 2024) yang mengakibatkan meluapnya aliran air sungai Saddang sehingga terjadi abrasi.
Sehingga, lahan Persawahan, Perkebunan milik warga dan Pemukiman terancam, “sawah dan kebun milik warga sudah ada yang terkikis oleh air”.
Bahkan kata Rommy, tanggul sepanjang 2 meter dan tinggi 7 meter terkikis oleh abrasi yang terjadi dan terancam terdampak sawah seluas 600 hektar di 3 Desa di Kec. Cempa dan Tanggul di Lingk Masolo 1, Kel Teppo, Kec. Patampanua terkikis sepanjang 1 kilometer dan tinggi 7-8 meter dan mengancam sawah dan kebun seluas 100 hektar, ucapnya. (84R).