PINRANG- Pemerintah kabupaten Pinrang melalui Dinas Perikanan menggelar kegiatan penanaman mangrove di pesisir Desa Wiringtasi, Kecamatan Suppa, Senin (15/9), sebagai langkah menjaga ekosistem laut sekaligus mencegah abrasi pantai.
Kepala Dinas Perikanan, A. Muh. Taufiq, menyebutkan, penanaman mangrove tidak hanya berfungsi sebagai benteng alami dari abrasi, tetapi juga menjadi habitat bagi berbagai biota laut. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian pesisir.
Gerakan ini bukan hanya sebatas menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masyarakat pesisir, khususnya para nelayan.
Diketahui, mangrove dikenal sebagai habitat alami kepiting bakau yang bernilai ekonomis tinggi, sekaligus menjadi tempat berkembang biak ikan yang menjadi sumber penghidupan utama nelayan, ungkapnya.
Selain itu, penanaman mangrove merupakan langkah strategis dalam menghadapi ancaman abrasi, terutama di kawasan pesisir Teluk Parepare.
“Selain mencegah abrasi, mangrove juga menjaga keberlangsungan ekosistem pesisir yang menjadi ladang penghidupan masyarakat nelayan,” ujarnya.
Dengan ekosistem pesisir yang sehat, hasil tangkapan nelayan dapat meningkat dan memberi dampak langsung terhadap kesejahteraan keluarga nelayan.
Gerakan penanaman mangrove ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Pinrang dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan dan pemerintah tidak hanya fokus pada sisi lingkungan, tetapi juga bagaimana masyarakat pesisir dapat merasakan manfaat nyata dari keberadaan mangrove dalam jangka panjang.
“Dengan menjaga alam, masyarakat pesisir Pinrang diharapkan semakin sejahtera dan ekosistem laut tetap terjaga untuk generasi mendatang”. (84R).















