LUTIM, ASPIRASI POST- Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Timur terus memberikan bantuan secara simbolis bibit kakao sambung pucuk kepada petani merupakan program prioritas KP-1 Bidang Perkebunan sebagaimana yang tertuang dalam Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur Periode 2016-2021 dengan target 5.000 hektar total anggaran sebesar Rp. 33,66 Milyar. Ungkap Muhtar SP Kepala Bidang Perkebunan Lutim.
Sektor perkebunan adalah sub sektor pertanian yang memiliki peran strategis dalam memberikan sumbangan bagi devisa negara setelah tambang salah satu komoditi unggulan perkebunan yang banyak diusahakan oleh petani pekebun adalah komoditi kakao penggunaan bibit kakao sambung pucuk dimaksudkan untuk menggantikan kakao yang sudah tidak produktif di lahan petani. Di sinilah peran pemerintah untuk membantu petani kakao lewat bantuan bibit agar petani tetap produktif untuk mengembalikan kejayaan kakao di Luwu Timur
Kegiatan ini telah berlangsung selama 3 tahun berjalan dimulai sejak tahun 2017, 2018 dan 2019 saat ini, hingga pencapaian telah terealisasi seluas 2.585,81 Hektar (atau sebesar 51,72%) dengan rincian, Tahun 2017 seluas 434,58 Ha, Tahun 2018 seluas 1.033,82 Ha, dan Tahun 2019 seluas 1117,41 Ha.
Untuk tahun 2019 bantuan ini dialokasikan pada 48 Kelompok Tani 28 Desa dan 9 Kecamatan masing-masing, yaitu Kecamatan Burau 3 poktan seluas 84,90 Ha, Kecamatan Wotu 5 poktan seluas 59,30 Ha, Kecamatan Tomoni 4 poktan seluas 108,45 Ha, Kecamatan Mangkutana 9 poktan seluas 197,50 Ha, Kecamatan Tomoni Timur 2 poktan seluas 49,00 Ha, Kecamatan Angkona 7 poktan seluas 163,65 Ha, Kecamatan Malili 8 poktan seluas 162,11 Ha, Kecamatan Wasuponda 6 poktan seluas 179,50 Ha, dan Kecamatan Nuha 4 poktan seluas 113,00 Ha.
Selain capaian 3 tahun tersebut, masih kekurangan sebanyak 2.414,19 Ha telah kami susun pada rencana anggaran tahun 2020 seluas 1.296,60 Ha dan tahun 2021 seluas 1.117,59 Ha. Sebagai bentuk dukungan untuk mensukseskan kegiatan tersebut, kami juga telah mengupayakan sumber anggaran dari APBN dan APBD I Provinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan analisa capaian kinerja sambung pucuk ini, kami telah menghitung bahwa jumlah investasi kita dalam bentuk pembagian bibit kakao baru dapat dirasakan setelah 2-3 tahun kedepan.
Hitungan capaian kinerja pada Tahun 2021, yaitu Bantuan tahun 2017 Nilai investasi bibit dari Pemda Rp. 2.925.592.560 Umur tanaman mencapai 4 tahun Daya tumbuh 70%, Provitas 1 Ton/Ha/Tahun (minimal) By. Produksi Rp. 13.840.000/Ha/Tahun Estimasi harga (biji kakao kering) Rp. 30.000/Kg Nilai penjualan sekitar Rp. 7.022.812.800 Maka benefit yang didapatkan sebesar: Rp. 7.022.812.800 – Rp. 2.925.592.560 = Rp. 4.097.220.240. Tutup Muhtar SP. (Adyrman/AP).