WAJO- Pemerintah Kabupaten Wajo dibawah kepemimpinan Bupati Wajo, Amran Mahmud, dan Wakil Bupati, Amran, memastikan kelanjutan pembangunan Jembatan Soreanglopie di Kecamatan Belawa.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Wajo, jembatan yang sebelumnya mengalami penundaan pembangunan kini mendapatkan alokasi anggaran untuk melanjutkan proses pembangunannya pada tahun 2023.
Kepala Dinas PUPRP Wajo, Andi Pameneri, saat dihubungi pada Jumat (14/7/2023), mengkonfirmasi hal tersebut. Ia menjelaskan bahwa pekerjaan fisik pembangunan Jembatan Soreanglopie di Sungai Bila telah dimulai.
“Idealnya, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp13.800.407.000 berasal dari APBD 2023. Pelelangan pembangunan Jembatan Soreanglopie dimenangkan oleh PT. Sultana Anugrah dengan nilai Rp13.643.508.000,” ungkapnya.
Pada tahun 2022, Jembatan Soreanglopie sebelumnya dikerjakan oleh CV. Bintang Silalouw dengan anggaran sebesar Rp. 14.121.167.000. Namun, kontrak tersebut kemudian dibatalkan karena terjadi deviasi.
Andi Pameneri juga menambahkan bahwa pengalokasian anggaran sebesar Rp13,8 miliar tersebut berdasarkan rujukan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulsel terkait pekerjaan kontraktor pada tahun 2022.
“BPKP Sulsel mempertimbangkan anggaran melalui penetapan secara parsial atau perubahan anggaran. Proses lelang juga melibatkan pemilihan jenis kontrak yang sesuai dengan waktu yang tersedia,” jelasnya.
Spesifikasi konstruksi jembatan ini akan tetap sama dengan perencanaan sebelumnya. Jembatan beton ini memiliki panjang 80 meter sesuai dengan lebar Sungai Bila, sementara lebarnya mencapai 6 meter.
“Saat ini, pekerjaan fisik sudah dimulai. Kami berharap semua berjalan lancar sehingga masyarakat dapat segera menikmati jembatan ini,” harapnya.
Sementara itu, Camat Belawa, Andi Nawasir, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima banyak aspirasi dari masyarakat terkait akses jalan Macero – Ujung Kessi yang merupakan akses tercepat bagi warga Belawa.
Masyarakat berharap agar pembangunan jembatan beton ini segera selesai dan dapat memudahkan akses warga ke ibu kota Kabupaten,” tambah Andi Nawasir. “Akses ini sangat efektif karena perjalanan menuju Sengkang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Jika melalui ruas provinsi dan nasional, waktu perjalanan jauh lebih lama, hampir 2 jam,” tutupnya. (Aha).