LUTIM- Tak ada yang salah bila Husler dijuluki sebagai Bupati yang merakyat, kehadirannya sebagai pemimpin di Daerah yang berjuluk Bumi Batara Guru itu, mampu menyajikan roda Pemerintahan yang hadir ditengah masyarakat, sehingga dia pun sangat dikagumi dan senangi oleh masyarakat Kabupaten Luwu Timur.
Sebagai manusia biasa Husler tentunya, memilihki kekurangan dan kelebihan, tetapi tak bisa juga dipungkiri dirinya telah mencurahkan segala tenaga dan buah pikiran secara ikhlas dan naiwatul dalam memacu roda pembangunan serta mengutamakan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Luwu Timur, melalui kebijakan APBD Pro Rakyat.
Bila kita menoleh sepuluh tahun yang lalu, saat itu Husler menjadi Wakil Bupati dan Bupatinya adalah A. Hatta Marakarma. Disitu kita bisa melihat jelas kesabaran Husler mampu memperlihatkan dan menempatkan topuksinya, murni sebagai Wakil Bupati, dia tidak pernah sama sekali memperlihatkan sikap melawan, malahan yang ada Husler setia dan tunduk pada perintah pimpinannya saat itu.
Kontribusi Husler, tak perlu dipertanyakan lagi dalam pembangunan di Kabupaten Luwu Timur dari dulu telah dilakukan, dimana zaman priode pertama A. Hatta Marakarma sebagai Bupati, Husler juga hadir selaku Kadis PU. Melalui tangan dinginnya, Geliat pembangunan dilakukan diantaranya pengaspalan jalan Desa, Kecamatan, hingga pengaspalan jalan Kota Malili. Dan itu termuat di Media SKU Tegas.
Tidak ada yang berubah dari diri Husler, sejak sebagai Wakil Bupati, hingga kini menjadi Bupati, iya tetap menjaga tali silahturahmi kepada masyarakat Kabupaten Luwu Timur, itu dibuktikan bila ada acara kedukaan dan pesta pernikahan sepanjang dia diberitahukan dan tidak melakukan perjalanan Dinas, dia pasti menghadiri acara undangan tersebut.
Cermin kepemimpinan Husler, juga bukanlah sifat manusia atau Bupati yang pendendam. Walaupun kenyataannya, pada priode pertama sebagai Bupati ada yang tidak “mendukung atau ketahuan bermain dua kaki,” malahan “mereka” tetap diberikan jabatan strategis pada OPD Lingkup Kabupaten Luwu Timur, hingga saat ini masih bisa menikmati kebaikan Husler.
Selain itu Husler selaku Bupati tidak memiliki sifat arogan atau fiodal dalam menjalankan roda Pemerintahan, baik itu kepada bawahan (ASN), masyarakat maupun kepada Insan Pers dan LSM. Yang ada Husler memilihki keperibadian ramah, santun dan rendah hati. Sifat yang paling menonjol dalam karakter kepemimpinan Husler bisa menempatkan diri sebagai pemimpin untuk semua golongan suku, ras maupun agama yang ada di Kabupaten Luwu Timur ini.
Terlepas dari jabatan Bupati, Husler adalah seorang imam yang baik dalam keluarga. Sosok anak manusia yang taat dalam menjalankan perintah agama Sholat lima waktu, tak memiliki sama sekali catatan “buram” dikehidupannya sehari-hari. Tak pernah terdengar dirinya, baik sebelum menjadi Bupati hingga menjadi Bupati pernah mengkomsumsi “Miras”, apalagi menggunakan “barang haram seperti Narkoba”. Hal itu semua jauh dari kamus kehidupan keseharian Husler.
Yang jelas semasa kepemimpinan Husler kurung waktu hampir lima tahun ini pada priode pertama telah menyajikan dan memperlihatkan yang terbaik kepada seantero masyarakat Luwu Raya, khususnya kepada masyarakat Kabupaten Luwu Timur, bahwa pemimpin (Bupati), bukan untuk dilayani tetapi hadir sebagai pelayan masyarakat. Sangat sulit mencari pemimpin sekelas itu, tapi itu nyata dan ada di Kabupaten Luwu Timur, dia adalah sosok Ir. H. Muh. Thoriq Husler.
Kepemimpinan berkelanjutan Husler harus tetap dilanjutkan itu merupakan tanda dari alam dan telah menjadi suratan takdir serta menjadi sebuah keinginan mayoritas masyarakat Kabupaten Luwu Timur, yang tidak bisa dibendung lagi, walaupun penghalangnya sekuat batu karang, tapi pada kenyataan halangan itu “rontok” oleh kuatnya simbol kemauan masyarakat Bumi Batara Guru mengiginkan kembali dipimpin oleh orang yang ahli dengan latar belakang sebagai birokrasi tulen yang terlahir memiliki talenta alam dengan satu tujuan Husler mewakafkan dirinya, Insyah Allah untuk Luwu Timur yang “sempurnah”. (AP).