MAKASSAR, ASPIRASI POST- Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-54 tahun yang di peringati setiap tanggal 8 September, kini di pusatkan di Provinsi Sulsel, tepatnya di lapangan Karebosi Kota Makassar 7 September 2019.
Hj. Masnaeni S.Pd, M.Pd, Kepala Bidang Paud Dinas Kabupate Luwu kepada media ini, bahwa kegiatan yang mengangkat Tema “Ragam Budaya dan Literasi Masyarakat” di hadiri Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof Dr. Muhadjir Effendy, Perwakilan Unesco Jakarta, Komisi X DPR-RI, Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah, Bunda Paut Liestiyasi F. Nurdink M, Kepala UPT Pusat Dirjen Paud H. Iskandar, Bupati /Wali Kota Forkopimda se-Sulsel serta Kepala Dinas se-Sulawesi Selatan, ungkapnya.
Dalam sambutan yang di bacakan Dirjen Paud dan Dikmas H. Iskandar tujuan peringatan ini adalah memperkuat komitmen dan mendukung Unesco dalam melakukan aksi nyata dalam menuntaskan Buta Aksara, tambah Masnaeni.
Gubernur Sulsel NA, dalam sambutannya, “mengatakan persoalan Buta Aksara di dunia khususnya, di Sulawesi Selatan merupakan hal yang terpenting untuk di berantas, untuk itu di butuhkan komitmen bersama dalam membebaskan Buta Aksara,” harapnya.
“Mari kita sama-sama mengambil peran dalam mengentaskan Buta Aksara di daerah kita di mulai dari keluarga kita,” pungkas Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
Sementara itu, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Affendy dalam sambutannya, “berterima kasi kepada semua pihak untuk yang berhasil menekan angka Buta Aksara lebih renda lagi 1.93 persen, yang tahun sebelumnya 2, 07 persen, kami mengajak kepada seluru komponen masyarakat untuk bahu membahu memberantas Buta Aksara,” ajaknya.
Di acara ini juga di lakukan penanda tanganan MOU antara Bunda Paud Provinsi dengan Bunda Paud Kabupaten/Kota se-Sulsel sebagai komitmen dalam mengoptimalkan mengentasan Buta Aksara di Sulsel,
Sekedar di ketahui Hari Aksara Internadional (HAI) adalah sebua Event Internasional yang di sepakati dan di peringati oleh negara-negara anggota PBB di setiap 8 September, Event ini dimulai sejak tahun 1956 oleh UNESCO sebagai wujud komitmen dunia Internasional memberantas Buta Aksara di dunia, tutupnya, (Absal).